Penerapan Pendidikan Interprofesi Dalam Pendidikan Profesi Bidan
DOI: http://dx.doi.org/10.25077/jom.1.1.23-34.2016
Author(s)
Ayu Nurdiyan
(Universitas Andalas)
Yulizawati Yulizawati (Universitas Andalas)
Lusiana Elsinta Bustami (Universitas Andalas)
Detty Iryani (Universitas Andalas)
fitrayeni fitrayeni (Universitas Andalas)
Aldina Ayunda Insani (Universitas Andalas)
Abstract
Pendidikan kesehatan merupakan bagian penting dalam pembangunan kesehatan. Bidan adalah salah satu tenaga kesehatan yang ada dalam sistem kesehatan dan memiliki posisi penting/ strategis dalam penurunan AKI dan AKB, serta peningkatan kesejahteraan. Untuk menyiapkan bidan yang tanggap terhadap situasi terkini dan dapat mengatasi berbagai situasi kompleks yang dihadapi perempuan sepanjang siklus reproduksinya, dibutuhkan bidan yang mampu berpikir kritis, melakukan analisis-sintesis, advokasi dan berjiwa kepemimpinan yang hanya dapat dihasilkan oleh sistem pendidikan tinggi kebidanan yang berkualitas dan mampu berkembangan sesuai kemajuan zaman. Dalam hal ini, bidan harus dapat bekerja dalam tim dan berkolaborasi dengan profesi kesehatan lain. Standar kompetensi profesi Bidan menjelaskan bahwa Bidan harus mampu menjalin kerjasama dengan tim kesehatan dalam meningkatkan derajat kesehatan perempuan dan masyarakat. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan pendidikan interprofesi dalam kurikulum pendidikan profesi Bidan. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah dengan melakukan analisis dan kajian pustaka terhadap beberapa referensi yang mendukung. Beberapa referensi dikutip dan dikaji kemudian dibuat analisisnya terkait dengan topic kajian ini. Standar pendidikan profesi Bidan Indonesia menjelaskan bahwa Institusi Pendidikan Profesi Bidan (Akademik-Profesi) memiliki kebijakan untuk melakukan kerjasama dengan berbagai institusi lain, profesi lain yang terkait, wahana praktik klinik dan komunitas, organisasi profesi, dan mitra kerja luar negri. Program studi S1 Kebidanan FK – Unand dalam hal ini, untuk penerapan pendidikan interprofesi dilakukan pada tahap profesi sedangkan dalam tahap akademik, belum ada penerapan langsung berdasarkan kurikulum sehubungan dengan pendidikan interprofesi. Pendidikan profesi Bidan di Maastricht University dalam hal ini telah menerapkan pendidikan interprofesi sejak tahap akademik sampai tahap profesi. WHO dalam rekomendasinya tentang pendidikan interprofesi dan kolaborasi interprofesi dalam praktik menjelaskan tiga kunci penting dalam melaksanakan kolaborasi interprofesi dalam praktik yaitu adanya dukungan institusi, tanggap budaya, dan adanya lingkungan yang mendukung. Penerapan pendidikan interprofesi dalam pendidikan profesi Bidan di Indonesia perlu diintegrasikan dalam kurikulum yang sudah ada sehingga dapat memenuhi standar pendidikan Profesi Bidan dan Standar Kompetensi Profesi Bidan Indonesia.
Full Text:
PDFArticle Metrics
This article has been read : 2438 timesPDF file viewed/downloaded : 3141 times
Copyright & License
Copyright (c) 2018 Ayu Nurdiyan, Yulizawati Yulizawati, Lusiana Elsinta Bustami, Detty Iryani, fitrayeni fitrayeni, Aldina Ayunda Insani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Undergraduate Program of Midwifery
Faculty of Medicine - Universitas Andalas - Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.